Jumat, 09 Juni 2017

Inilah 12 Jenis Kekerasan Verbal yang Sering Terjadi dalam Rumah Tangga

SHARE

Diam... jangan menangis lagi! Bentak sang ibu kepada anaknya yang rewel. Itulah salah satu contoh bentuk kekerasan verbal. Dalam kehidupan sehari-hari tindakan semacam ini sering dan tidak disadari terjadi di dalam rumah tangga kita. Apa yang disebut dengan kekerasan verbal dan apa saja contohnya dalam kehidupan rumah tangga kita, berikut hellosehat.com memberi penjelasannya.

Apa itu kekerasan verbal?

Meskipun kekerasan verbal tidak meninggalkan bekas luka yang kasat mata, bentuk kekerasan ini sama menyakitkannya dengan kekerasan fisik. Sejumlah penelitian membuktikan kalau korban kekerasan verbal bisa mengalami trauma psikologis yang serius. Selain itu, kekerasan ini juga sangat mungkin menghancurkan hubungan pasangan. Lantas apa saja tanda-tanda kekerasan verbal? Perhatikan baik-baik dua belas jenisnya berikut ini. 

1. Merahasiakan informasi tertentu

Diam saja dan merahasiakan informasi tertentu dari pasangan juga termasuk kekerasan. Pasalnya, hal ini selalu dilakukan sengaja agar korban merasa tak berdaya.

Contohnya, Anda sengaja tidak bilang kalau nanti Anda akan pulang malam sehingga pasangan tetap menyiapkan makanan dan menunggu Anda pulang seperti biasa. 

2. Membantah

Bedakan antara membantah terus-menerus dan berdebat. Sesekali, perdebatan adalah hal yang wajar dan sehat dalam sebuah hubungan. Itu berarti Anda berdua menyampaikan sudut pandang masing-masing tanpa maksud untuk menyakiti.

Sedangkan pasangan yang selalu membantah kata-kata Anda bermaksud untuk membuat Anda kecil hati. Misalnya Anda berdua makan di restoran. Anda memuji hidangannya yang lezat, tapi pasangan langsung membantah dan bilang makanannya tidak enak. 

3. Menyangkal

Menyangkal di sini maksudnya tidak mengakui perasaan atau pendapat Anda. Sebagai contoh, Anda meminta pasangan untuk menemani Anda pergi ke sebuah acara karena memang ingin pergi bersama. Namun, pasangan Anda malah mencela pasangan dengan menyebut Anda manja dan egois. 

4. Kekerasan dengan selubung gurauan

Pasangan Anda mungkin menyakiti perasaan Anda dengan kata-katanya, kemudian ketika melihat reaksi Anda, ia akan berdalih bahwa ia cuma bercanda tadi. Hal ini selalu dijadikan pembenaran untuk berkata kasar atau melecehkan Anda. 

5. Mendominasi percakapan tanpa mau mengalah

Pasangan yang mendominasi percakapan cenderung menentukan topik bahasan apa yang penting dibahas dan yang tidak. Misalnya Anda mulai bicara soal hal-hal yang menarik buat Anda, ia akan mengabaikannya dan langsung berbicara soal topik yang menurutnya lebih berguna. 

6. Menuduh dan menyalahkan

Berbeda dengan memberikan kritik yang membangun, menuduh dan menyalahkan lebih menyudutkan Anda. Padahal, pasangan Anda menyalahkan Anda akan hal-hal yang sebenarnya di luar kendali Anda.

Contohnya ketika pasangan Anda terlambat ke kantor. Ia mungkin menyalahkan Anda karena lambat menyetir. Padahal, saat itu kondisi jalanan memang lebih macet dari biasanya. 

7. Meremehkan dan merendahkan

Merendahkan pasangan terus-terusan adalah suatu bentuk kekerasan yang begitu terselubung. Pasalnya, pelaku tak perlu membentak lantang atau meninggikan suaranya untuk melakukan hal ini. Misalnya ketika Anda mengeluh soal kesibukan di kantor. Pasangan mungkin merespon dengan kata-kata pedas seperti, “Kamu begadang lagi? Beban kerjamu kan tidak seberapa. Kalau di kantorku, urusan seperti itu pasti selesai dalam waktu kurang dari sehari.” 

8. Memaki dan menghina

Kebiasaan memaki dan menghina adalah jenis kekerasan yang dampaknya cukup serius. Misalnya menghina pasangan dengan kata-kata kasar seperti bodoh, murahan, pembohong, atau gila. 

9. Mengancam

Ancaman adalah salah satu jenis kekerasan verbal yang bisa menimbulkan trauma. Misalnya mengancam akan meninggalkan pasangan kalau ia tak menuruti keinginannya. Atau dalam kasus yang parah, mengancam akan memukul atau menyakiti pasangannya. 

10. Memerintah

Menuntut, melarang, membatasi, dan memerintah pasangan mungkin jadi kebiasaan Anda. Padahal, hal ini bisa membuat pasangan jadi tertekan. Contohnya antara lain melarang pasangan untuk bekerja sampai larut malam atau memerintahkan pasangan untuk pulang sekarang juga ketika sedang lembur di kantor. 

11. Membela diri meski salah

Orang yang selalu membela diri selalu menolak disalahkan, meskipun pada saat itu dia yang salah. Bila pasangan Anda selalu membela diri dan mencari alasan ketika bicara dengan Anda, bisa jadi selama ini dia melakukan kekerasan terhadap Anda. 

12. Membentak

Jenis kekerasan verbal yang paling mudah dikenali adalah membentak. Membentak, menghardik, atau meneriaki seseorang memang bisa membuat mental korban trauma. Ingat, tak ada seorang pun yang memang pantas dibentak atau diteriaki meskipun salah. 
 
 
 
SHARE

Author: verified_user

tempat berbagi info yang akurat dan update, berguna dan menunjang aktivitas sehari-hari

0 komentar: